My story page

November 25, 2013

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2


MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
STUDI KASUS

 


 
DISUSUN OLEH:
VANESSA JULIETTE ALEXIA (39413087)

 

 
KELAS 1ID06
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013

 
Kata Pengantar

 
    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nyalah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Adapun yang dibahas di makalah ini adalah mengenai hubungan Manusia dengan Kasih Sayang.

     Penulis dapat menyelesaikan makalah ini tentunya dengan dukungan dari berbagai sumber yang penulis cari di Buku yang berjudul "Ilmu Budaya Dasar" karangan Widyo Nugroho maupun yang penulis cari di internet. Dalam menyelesaikan makalah ini juga penulis menemui berbagai hambatan dan tantangan, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap berbagai pihak.

    Penulis menyusun makalah ini dengan sebaik dan semaksimal mungkin dengan penuh pengharapan makalah ini dapat berguna dan dapat menjadi sumber referensi bagi para pembacanya.

 

 

 

 

 

 Depok, 25 November 2013


                                  



BAB I
PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

 

     Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen mata kuliah soft skill Ilmu Budaya Dasar sesuai dengan sap dan silabus yang ada. Makalah ini disusun berdasarkan tugas individu. Penulis memilih bahan bahasan dari bab Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah dasar dan memilih subbabnya mengenai manusia dan penderitaan. Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. IBD bertujuan untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan dilingkungannya. IBD juga sebagai salah satu sarana usaha untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian mahasiswa serta memperluas wawasan pemikirannya. Dalam ruang lingkup IBD dibagi menjadi dua dimana posisi sentralnya adalah manusia, dan pokok-pokok sentral manusia itupun dapat dikembangkan lagi.

     Pembahasan tersebut salah satunya adalah hubungan manusia dan cinta kasih. Manusia dan cinta kasih hidup berdampingan tanpa kecuali. Cinta kasih itu hadir dan ada dalam diri tiap manusia tanpa kecuali, tanpa memandang bulu dan status orang tersebut. Cinta kasih adalah hal yang menjadikan manusia seorang manusia. Kita pertama kali belajar cinta kasih adalah dalam lingkup keluarga lebih spesifiknya lagi orang tua kita. Manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga manusia tidak dapat hidup sendirian sebatang kara, manusia membutuhkan cinta dan kasih sayang untuk dapat bertahan hidup dikerasnya dunia ini. Dengan adanya cinta kasih ke Tuhan, orang tua, keluarga, teman dan lawan jenis manusia dapat menghadapi segala macam penderitaan lebih baik dan lebih ringan.
      
    Cinta kasih itu mutlak hal yang sangat dibutuhkan tiap orang, dengan adanya cinta kasih manusia dapat menghadapi rintangan dan musibah apapun asalkan manusia itu tau dan sadar bahwa dia tidak sendirian karena dia memiliki seseorang untuk dikasihi yang mengasihinya juga.

 


 


 


 


 


 

B. Rumusan Masalah
  1. Apakah pengertian cinta kasih itu?
  2. Apakah cinta menurut pandangan agama itu?
  3. Apakah pengertian kasih sayang, kemesraan, pemujaan, belas kasihan, dan cinta kasih erotis itu?
  4. Apakah sebab-sebab timbulnya cinta dan kasih sayang?
  5. Bagaimanakah bentuk-bentuk cinta dan kasih sayang itu?
  6. Bagaimanakah pengaruh cinta dan kasih sayang pada manusia?
  7. Contoh kasus beserta opini dan solusi pendekatan kebudayannya.

 

C. Tujuan

 

1.      Memenuhi tugas dosen mata kuliah soft skill Ilmu Budaya Dasar.
2.      Menambah referensi dan wawasan mengenai Ilmu Budaya Dasar.
3.      Menambah pengetahuan mengenai sejarah dan unsur kebudayaan.
4.      Mengetahui berbagai jenis cinta dan kasih sayang.

 


 


 


 


 


 


 


 


 

 

 

 


 



 BAB II

Manusia dan Cinta Kasih

 

A. Definisi Cinta Kasih
    Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun terjadi hampir bersamaan namun terdapat perbedaan mendasar antar keduanya, dimana cinta adalah perasaan mendalam yang tulus terhadap seseorang sedangkan kasih adalah perwujudan yang keluar seperti perlakuan. Oleh karena itu dengan adanya cinta yang mendalam, rasa kasih akan terwujud keluar.
    Cinta memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Karena dalam cinta manusia dapat belajar untuk memberi bukan lagi untuk menerima. Dan kunci kebahagiaan dalam hidup adalah pernikahan yang berlandaskan cinta. Cinta menurut definisi saya adalah satu kata yang memiliki berjuta makna, cinta itu sendiri bisa menjadi suatu anugerah terindah bagi seseorang ataupun kutukan bagi orang lainnya. Cinta dapat mengubah dan membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik ataupun lebih buruk, itu semua tergantung dengan pihak yang mencintai dan pihak yang dicintai.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.

 
B. Cinta menurut ajaran agama
    
    Dalam kehidupan ini, cinta tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya kaitan dengan agama. Dengan berbagai macam bentuk cinta, adanya cinta terhadap diri sendiri, orang lain, atau istri dan anaknya, hartanya serta Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini dapat dikaitkan dengan kitab Al-Quran.

 

 

 
  • Cinta diri
    Cinta pada diri sendiri erat kaitannya dengan dorongan untuk menjaga diri. Manusia memiliki rasa cinta alamiah pada dirinya sendiri, mereka tidak ingin merasakan sakit, bahaya ataupun ancaman pada dirinya. Selain itu kecintaan pada dirinya yang ingin mengembangkan bakat dan potensi dalam dirinya serta keinginan untuk mendapatkan rezeki (harta) yang banyak. Hal ini diterangkan dalam surat berikut. Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS, Al-Adiyat, 100:8). Namun cinta ini hendaknya memilliki batas dan memiliki juga keinginan mencintai orang lain.

     
  • Cinta kepada sesama manusia
    Untuk menyeimbangkan rasa cinta pada diri sendiri dan sifat egoisme dalam diri manusia hendaknya ada orang lain yang dia cintai dan sayangi lebih dari dirinya sendiri. Orang lain yang dapat membuat kita bekerja sama dan belajar mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri. Setelah itu Allah langsung memberi pujuan kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan seperti inilah yang nanti akan bisa menyeimbangkan sifat negatif dalam diri kita.

     
  • Cinta seksual
    Dengan adanya cinta tentu adanya dorongan seksual dimasing-masing pasangan. Dorongan seksual ini memegang peranan penting karena dapat melahirkan keturunan dan melestarikan manusia di bumi ini. Di Islam, cinta seksual ini tidak diingkari dan ditentang melainkan diakui. Karena dorongan ini merupakan sifat alamiah yang muncul dalam diri tiap manusia, dan dorongan ini juga berlandaskan cinta seiring waktunya. Namun di Islam untuk melakukan cinta seksual ini diperlukan hubungan suci yang sah yaitu melalui pernikahan.

     

     
  • Cinta Kebapakan
    Cinta kebapakan bebeda dengan cinta ibu karena cinta ibu berkaitan erat dengan fisiologisnya sedangkan cinta kebapakan keluar lewat insting psikisnya. Cinta kebapakan dalam Al-Qur'an diisyratkan dalam kisah Nabi Nuh As. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan rasa penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak

     
  • Cinta Allah
    Cinta yang paling tinggi tingkatannya dan yang paling murni dan suci. Rasa cinta kepada Allah yang tidak pernah putus dalam doa, solat maupun hal-hal lainnya. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya serta menjadi manusia yang positif dan berpedoman hidup.

     
  • Cinta Rasul
    Cinta kepada Rasul menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Rasul adalah panutan bagi para manusia, karena dia yang menyebarkan dan membimbing kita ke arah jalan Allah.

 

 

 
C. Pengertian kasih sayang, kemesraan, pemujaan, belas kasihan, dan cinta kasih erotis

 
  • Kasih sayang
    
Kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan, dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar masing-masing pihak dituntut untuk saling tanggung jawab, penggorbanan, saling menghormati dan hal positif lainnya. Dari sebelum lahir hingga meninggal nantinya kita sudah merasakan rasa kasih sayang. Kasih sayang adalah dasar komunikasi suatu keluarga, melalui kasih sayang masing-masing pihak dalam keluarga dapat merasakan perhatian dan dapat mengembangkan dan membentuk kepribadian masing-masing pihak dikeluarga tersebut. Ada-tidaknya kasih sayang dalam keluarga dapat mempengaruhi kondisi psikis dan fisik orang-orang yang ada dikeluarga tersebut, entah kondisi itu dapat membentuk kepribadian yang baik ataupun buruk.

 

 
  • Kemesraan

 
Kemesraan
berasal dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah perwujudan cinta yang mendalam antara pihak lelaki dan perempuan. Kemesraan ini membuktikan perasaan cinta yang mendalam yang menunjukkan betapa suci dan tidak ternilainya suatu cinta. Melalui kemesraan ini, seseorang dapat terdorong kreativitas seni dan potensial dalam dirinya sehingga apabila ada yang mengobral cinta dapat menurunkan kesucian dan mengganggap remeh cinta itu sendiri.

 
  • Pemujaan
    
    Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan. Rasa cinta ini terkait erat dalam kehidupan manusia sejak lahir dan tidak akan pernah putus. Rasa pemujaan ini selain ada karena rasa bersyukur manusia akan adanya kehidupan yang diciptakan Tuhan, namun juga karena adanya rasa ketakutan akan Tuhan dan hari akhir sehingga manusia memuja-Nya dan memohong perlindungan pada-Nya.

 
  • Belas Kasihan

 
Belas kasihan adalah cinta terhadap sesama yang tidak memandang sisi fisik seseorang seperti kecantikan, kebaikan dan lain sebaginya namun memandang sisi penderitaan seseorang. Jadi kata kasihan adalah rasa simpati terhadap apa yang dilalui atau diderita oleh orang lain. Setiap manusia memiliki potensi memiliki belas kasihan terhadap orang lain. Namun tergantung manusia itu apakah dia tergugah dan dapat bersimpati kepada orang lain secara penuh. Kalau seseorang itu dapat tergugah hatinya maka orang itu berbudi dan terpuji.
  • Cinta kasih erotis

 
Cinta kasih erotis adalah cinta kasih yang haus akan kesempurnaan dan penyatuan diri yang bersifat eksklusif dan juga dapat dibilang cinta kasih yang tidak dapat dipercaya. Cinta ini dianggap tidak dapat dipercaya karena biasanya hanya dilandasi oleh keinginan untuk melakukan hubungan seksual ataupun karena seseorang merasa kesepian dan membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Cinta kasih ini sering kali tidak berlandaskan cinta sehingga merendahkan nilai moral akan cinta dan hanya menjadikan hubungan seksual yang untuk berpesta pora saja.

 

 

D. Sebab-Sebab Timbulnya Cinta dan Kasih Sayang

 

    Cinta dan kasih sayang adalah emosi yang saling mengikat antara satu sama lain, tanpa adanya kasih sayang tentu tidak akan hadir yang namanya cinta namun jika sudah hadir cinta tentunya pasti ada kasih dan sayang. Perasaan cinta dan kasih sayang tentunya muncul karena sebab. Sebab-sebab Timbulnya Cinta dan Kasih Sayang :

 

  • Tuhan Yang Maha Esa
    Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kita sudah memiliki sifat alamiah mencintai dan menyayangi. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan akal dan emosi yang lebih sempurna dibanding mahluk lainnya. Oleh karena itu manusia memiliki naluri dasar untuk saling mencintai dan dicintai.

     
  • Orang Tua/Keluarga
    Orang Tua atau Keluarga adalah lingkungan pertama seorang manusia mempelajari apa itu artinya cinta dan kasih sayang. Orang tua dan Keluarga adalah faktor utama pembentuk kepribadian seorang anak yang mengerti apa itu kasih dan mengasihi sesama individu lainnya. Dalam lingkup orang tua dan keluarga, seorang individu itulah tumbuh. Sejak dari kandungan seorang ibu hingga dilahirkan seorang individu itu sudah merasakan bagaimana rasanya dikasihi oleh seorang individu lain yang terikat padanya, dalam kasus ini individu merasakan kasih sayang dan cinta ibu yang tulus padanya.

     
  • Lingkungan
    Lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung juga dimana seorang individu dapat merasakan cinta dan kasih sayang. Di lingkungan yang tepat seorang individu dapat tumbuh menjadi kepribadian yang pengasih dan baik sedangkan pada lingkungan yang buruk, kemungkinan individu tersebut merasakan kurang perhatian dan hal negatif lainnya lebih besar dibanding individu yang tinggal di lingkungan aman dan tentram.

 

  • Sahabat/Teman sepergaulan
    Selain melalui beberapa komponen seperti diatas, manusia juga membutuhkan seorang teman, sahabat. Tempat dimana seseorang dapat bergantung dan berpegangan saat dia terjatuh. Dan tempat dia berbagi pada saat suka dan duka. Dengan merasakan kasih sayang dan cinta terhadap sahabat, seorang individu dapat lebih menikmati hidup dan dapat memperpanjang umurnya.

 

  • Lawan Jenis
    Manusia juga secara naluriah akan memiliki perasaan sayang dan cinta kasih terhadap lawan jenisnya. Perasaan itu muncul terjadi karena adanya daya tarik, daya tarik itu dapat berupa perasaan akrab atau nyaman, tertarik akan penampilan fisik, tertarik dengan kepribadiannya atau bahkan tertarik karena ada sesuatu tentang individu tersebut yang menarik.

     

 


 

E. Bentuk-Bentuk Cinta dan Kasih Sayang
    Dalam buku "Seni Mencintai" karya Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan bukan menjuju satu "objek" cinta. Bentuk-bentuk cinta dan kasih sayang ada banyak yaitu, cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta kebapakan, cinta Allah, cinta pada diri sendiri, cinta seksual.
  • Cinta Persaudaraan
    Cinta ini diwujudkan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatannya. Perasaan cinta ini adalah perasaan saling mencintai antar sesama manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tanpa memandang bulu, status maupun rasnya. Secara filosofis dinyatakan bahwa " Cintailah sesamamu seperti kau mencintai dirimu".

     


     
  • Cinta diri
    Cinta pada diri sendiri erat kaitannya dengan dorongan untuk menjaga diri. Manusia memiliki rasa cinta alamiah pada dirinya sendiri, mereka tidak ingin merasakan sakit, bahaya ataupun ancaman pada dirinya. Selain itu kecintaan pada dirinya yang ingin mengembangkan bakat dan potensi dalam dirinya serta keinginan untuk mendapatkan rezeki (harta) yang banyak. Namun cinta ini hendaknya memilliki batas dan memiliki juga keinginan mencintai orang lain.

     
  • Cinta Keibuan
    Kasih sayang dan cinta Ibu adalah sepanjang masa. Ibu mengandung selama 9 bulan dan mengasihi serta memberi nutrisi kandungannya dengan baik, benar dan penuh perhatian. Agar anaknya nanti yang dilahirkan akan menjadi bayi yang sehat walafiat. Kasih sayang Ibu sudah mendarah daging, dimana kontak batin dan rasa cinta antara Ibu dan anak itu tidak dapat dipisahkan. Ibu menjadi sosok yang selalu menjaga, merawat, mendidik anaknya hingga akhir hayatnya.

     
  • Cinta seksual
    Dengan adanya cinta tentu adanya dorongan seksual dimasing-masing pasangan. Dorongan seksual ini memegang peranan penting karena dapat melahirkan keturunan dan melestarikan manusia di bumi ini. Di Islam, cinta seksual ini tidak diingkari dan ditentang melainkan diakui. Karena dorongan ini merupakan sifat alamiah yang muncul dalam diri tiap manusia, dan dorongan ini juga berlandaskan cinta seiring waktunya. Namun di Islam untuk melakukan cinta seksual ini diperlukan hubungan suci yang sah yaitu melalui pernikahan.

     
  • Cinta Kebapakan
    Cinta kebapakan bebeda dengan cinta ibu karena cinta ibu berkaitan erat dengan fisiologisnya sedangkan cinta kebapakan keluar lewat insting psikisnya. Seorang Bapak akan terlihat keras terhadap anaknya karena dia menjadi sosok pemimpin dalam sebuah rumah tangga sehingga sosok Bapak itu ingin terlihat berwibawa, padahal walaupun keras, kasih sayang dan cinta Bapak itu kuat. Beliau adalah sosok yang ingin melindungi anaknya, mendidiknya dengan baik dan benar agar dapat menjadi orang sukses, dan diam-diam menghawatirkan anaknya yang pulang telat dan sebaginya. Kasih sayang dan cinta Bapak pun tidak kalah dengan cinta kasih seorang Ibu.

     
  • Cinta Allah
    Cinta yang paling tinggi tingkatannya dan yang paling murni dan suci. Rasa cinta kepada Allah yang tidak pernah putus dalam doa, solat maupun hal-hal lainnya. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya serta menjadi manusia yang positif dan berpedoman hidup.

     

     
  • Cinta Rasul
    Cinta kepada Rasul menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Rasul adalah panutan bagi para manusia, karena dia yang menyebarkan dan membimbing kita ke arah jalan Allah.

     


     


     
F.  Pengaruh Cinta dan Kasih Sayang pada Manusia
    Cinta dan kasih sayang sangat berpengaruh dalam diri tiap manusia, karena komponen pembentuk kepribadian paling penting adalah melalui cinta dan kasih sayang. Tanpa adanya cinta dan kasih sayang manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan diterima masyarakat umum. Bahkan manusia tidak punya dan tidak dapat mempunyai semangat dan keinginan untuk hidup apabila tidak merasakan cinta dan kasih sayang seutuhnya. Inilah pengaruh cinta dan kasih sayang pada manusia :
  • Menciptakan pribadi yang lebih berwarna dan baik dalam diri tiap manusia.
  • Mempelajari bagaimana caranya bersimpati dan berempati pada sesama.
  • Menjalani hidup yang tentram dan nyaman.
  • Mempelajari dengan benar bahwa cinta dan kasih sayang butuh pengorbanan yang besar.
  • Meningkatkan sisi saling menghargai dan menyayangi antar sesama.
  • Menghilangkan sifat negatif seperti iri, dengki dan lain sebagainya.

 


 

G. Studi Kasus dan Opini beserta Pendekatan Kebudayaannya
    Cinta dan kasih sayang dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak baik itu tumbuh kembang secara fisik ataupun psikis. Kasih sayang adalah fondasi untuk tumbuh kembang kepribadian serta kecerdasan seorang individu. Individu yang cenderung tidak merasakan kasih sayang akan merasakan banyak dampak negatif seiring pertumbuhannya. Hal ini dapat dilihat dalam contoh kasus berikut:
  • Kasus : Pengaruh Kasih Sayang Ibu terhadap Anaknya
    Sebuah penelitian para ilmuwan dari University of California, Los Angeles (UCLA) membandingkan dua otak anak berusia 3 tahun dengan nasib berbeda. Untuk menunjukkan, pengasuhan dengan kasih sayang bukan hanya merawat secara emosional, tapi juga menentukan ukuran otak seorang anak.

    Dari hasil pemindaian otak ditemukan, otak anak yang diasuh dengan kasih sayang dan cukup cinta berukuran jauh lebih besar, memiliki bintik dan area hitam lebih sedikit dari yang lain, yang diabaikan.

    Menurut para ahli syaraf, perbedaan ukuran otak anak berasal dari satu penyebab utama: tergantung cara setiap anak dirawat oleh ibu mereka.



 

 
Seperti dilaporkan Sunday Telegraph, anak dengan ukuran otak lebih besar dan perkembangan lebih maksimal dirawat oleh seorang ibu yang responsif terhadap bayinya.

Sementara, anak dengan ukuran otak yang menyusut, bisa jadi adalah korban dari tindakan abai bahkan penganiayaan.

Menurut penelitian tersebut, otak anak yang diabaikan tak memiliki area paling fundamental yang dimiliki otak anak yang dirawat dengan penuh kasih sayang.


Lalu, apa pengaruhnya?

Para ilmuwan menyebut, anak dengan ukuran otak lebih besar berpeluang menjadi lebih cerdas dan berpotensi besar untuk mengembangkan kemampuan sosialnya, untuk berempati dengan orang lain.

Sebaliknya, anak dengan ukuran kecil, bahkan secara ekstrem, diduga lebih berpeluang kecanduan obat-obatan, terlibat dalam kriminal, dan jauh lebih mungkin untuk menjadi pengangguran dan menjadi tergantung pada bantuan negara. 



Tak hanya itu, anak tersebut lebih berpeluang mengalami masalah mental dan problem kesehatan serius lainnya.

Profesor Allan Schore dari UCLA mengatakan, jika bayi tidak dirawat dengan sebaik-baiknya dalam dua tahun pertama kehidupannya, itu dapat memiliki dampak yang mendasar dalam perkembangannya.

Salah satunya, ia menunjuk, sejumlah gen terkait aspek fungsi otak termasuk kecerdasan, tidak bisa berfungsi. Sayangnya, ada kemungkinan gen-gen tersebut tidak bisa berkembang atau bahkan tak ada. 



Hasil studi ini tampaknya juga menunjukkan, makin parah seorang ibu mengabaikan anaknya, makin jelas kerusakan yang diakibatkan.

Juga menguak konsekuensi mengkhawatirkan jika seorang anak yang masih dalam pertumbuhan kerap diabaikan orang tuanya sehingga otak mereka tak berkembang maksimal.

Namun, penelitian di Amerika Serikat itu menunjukkan "siklus memprihatinkan" itu bisa dipatahkan, oleh intervensi dini dan dukungan keluarga besar.

Studi ini berkorelasi dengan penelitian yang dirilis awal tahun ini, yang menyebut bahwa anak-anak yang mendapat cinta dan kasih sayang dari ibu mereka di awal kehidupan mereka, akan lebih pintar dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk belajar.

Penelitian oleh psikiater anak dan ahli saraf di Washington University School of Medicine di St Louis, menemukan anak usia sekolah yang dirawat dengan kasih sayang ibunya di awal-awal perkembangannya, punya otak dengan hippocampus yang lebih besar.

Untuk diketahui, hippocampus adalah struktur kunci penting dalam otak terkait kemampuan belajar, memori, dan respon terhadap stres. 


 


 

  • Opini:
Seperti yang dapat dilihat dalam contoh kasus tersebut, peran Ibu dalam memberikan kasih sayang terhadap anaknya merupakan komponen penting dan paling primer yang bersangkutan penuh dengan perkembangan anaknya baik secara rohani maupun jasmani ataupun secara emosional maupun fisik. Kurangnya perhatian dan kasih sayang pada anak dalam usia 2 tahun pertamanya dapat menghambat perkembangan otaknya sehingga otak anak yang kurang kasih sayang dari Ibunya cenderung lebih kecil daripada anak yang diperhatikan dan diberi kasih sayang cukup oleh Ibunya. Terhambatnya perkembangan otak ini dapat berpengaruh besar terhadap hidup sang anak, karena selain dapat berpengaruh secara fisik hal ini juga dapat berpengaruh ke sisi psikis dan emosional si anak. Sisi buruk dari hal ini dalam kondisi fisik adalah, ada bagian otak yang perkembangannya terhambat atau bahkan tidak ada perkembangan sama sekali, yang juga dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit berbahaya dalam tumbuh kembang sang anak seperti Jantung, tekanan darah dan lain sebaginya.
Sedangkan melalui sisi emosional dan psikis anak, seorang anak yang kekurangan perhatian dan kasih sayang cenderung akan mencari perhatian dengan cara-cara yang salah ataupun negatif, dia bisa menjadi kasar, minum minuman keras, merokok bahkan melakukan tindakan kriminal seperti narkoba dan mencuri. Itu adalah efek samping apa yang dapat terjadi kepada seorang individu bila tidak mendapat cinta dan kasih sayang yang cukup dari seseorang yang dibutuhkannya dan dalam kasus ini adalah Ibu. Efek positif dari cinta dan kasih sayang sungguhlah banyak, individu yang mendapatkan kasih sayang cukup tentunya akan cenderung lebih sehat, bersemangat dan positif dibanding orang yang kekurangan cinta dan kasih sayang. Lalu dari sisi emosional dan psikisnya, anak yang memiliki kasih sayang dan cinta yang cukup cenderung lebih mudah menyerap ilmu dan lebih cerdas sehingga ia cenderung menjadi pribadi yang baik dan menjadi bintang kelas.

 

  • Solusi melalui Pendekatan Ilmu Budaya Dasar
Melalui pendekatan Ilmu Budaya Dasar, didunia yang serba modern ini tentunya lebih banyak wanita karir dibanding wanita yang tinggal dirumah dan menyelesaikan tugas dan kewajibannya sebagai rumah tangga. Oleh sebab itu makin banyak bayi yang kurang perhatian dari Ibunya melainkan dia hanya mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari baby sitter. Pendekatan Ilmu Budaya Dasar untuk menyelesaikan kasus ini adalah dengan cara, tentu wanita boleh bekerja dan menjadi wanita karir namun luangkanlah waktu dalam 2 tahun pertama pertumbuhan sang bayi. Karena masa itu adalah masa paling kritis pertumbuhan seorang bayi. Berikan bayi itu kasih sayang dan cinta yang secukupnya karena dia hanya ingin dicintai dan diberi perhatian, hal ini pun semuanya dilakukan atas dasar kebaikan bayi tersebut. Dan tugas Ibu yang paling utama kan merawat dan mendidik anaknya dalam lingkungan dan kondisi sebaik mungkin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 



BAB III
      PENUTUP

A. Kesimpulan
    Cinta dan kasih sayang selalu muncul berdampingan, dimana ada kasih dan sayang tentu ada cinta dan begitu pun sebaliknya dimana ada cinta pasti ada kasih dan sayang. Cinta dan kasih sayang dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Orang Tua/Keluarga, Lingkungan, Sahabat/ Teman sepergaulan serta Lawan Jenis. Sebab-sebab tersebut tumbuh secara naluriah karena manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain disisinya dan tentunya kasih dan sayang dari orang yang dikasihinya. Cinta dan kasih sayang itu juga ada dalam berbagai bentuk, ada cinta terhadap diri sendiri, sesam/persaudaraan, keibuan, kebapakan, seksual, Allah dan juga kepada Rasul. Bentuk cinta tersebut sangat berkaitan erat terhadap diri manusia dan berpengaruh dalam kehidupan manusia. Cinta dan kasih sayang juga memberikan pengaruh dalam diri manusia, pengaruh itu bisa positif namun bisa juga negatif tergantung bagaiaman kita menyalurkan rasa kasih sayang itu dan bagaimana kita mendapatkan rasa kasih sayang itu.

 

B. Saran
    Dalam menyalurkan dan memberikan rasa cinta dan kasih sayang kepada individu lain, harus tepat dan benar. Dan jangan pernah menyepelekan bagaimana cara pemberian rasa cinta dan kasih sayang tersebut. Karena apabila perasaan itu tidak tersampaikan dengan jelas maka efek yang akan diterima pun akan lebih sedikit dibanding seharusnya. Oleh karena itu kasihilah orang-orang disekitar kita karena mungkin mereka membutuhkan kasih sayang lebih dari kita.    

 


 


 


 


 

DAFTAR PUSTAKA
http://vurhuston.blogspot.com/2010/05/sebab-sebab-timbulnya-cinta.html

http://sosialdasar.blogspot.com/2011/04/perbedaan-cinta-dan-kasih-sayang.html

http://nurchairudin11.blogspot.com/2013/06/manusia-dan-cinta-kasih.html

http://www.apakabardunia.com/2012/10/luar-biasa-bagaimana-cinta-ibu.html


 


 


 


 


 

November 6, 2013

Tugas Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah

Nama    :Vanessa Juliette Alexia

Kelas    : 1ID06

NPM        : 39413087

Universitas Gunadarma


 

Indonesia Tanpa Bunuh Diri

REP | 10 September 2013 | 08:27 Dibaca: 270    Komentar: 0    0


Cegah bunuh diri. (foto: http://www.genevieveng.com/)

Organisasai Kesehatan Dunia (WHO) sejak  2003 telah menganggap serius issu bunuh diri, hingga merasa perlu menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP) untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap tanggal 10 September. Tema pada 2013 adalah Stigma : Rintangan Besar untuk Pencegahan Bunuh Diri.

Data di WHO menyimpulkan bunuh diri telah menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju dan menjadi masalah yang terus meningkat jumlahnya di negara berpenghasilan rendah dan sedang. Hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya akibat bunuh diri. Ini berarti kurang lebih setiap 40 detik jatuh korban bunuh diri. Jumlah ini melebihi akumulasi kematian akibat pembunuhan dan korban perang.

Pada  2009 posisi empat besar negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi berasa dari Eropa Timur, yakni   Rusia , Latvia, Belarus dan Slovenia. Sedangkan kelompok negara yang rendah tingkat bunuh dirinya adalah Amerika Latin, negara-negara mayoritas berpenduduk muslim dan beberapa negara  di Asia.

Keluarga Sebagai Pondasi

Di RSUD Cianjur, Jawa Barat, dalam satu bulan pada Mei 2013 terlapor 5 orang yang meninggal karena bunuh diri. Itu baru di Cianjur dan satu rumah sakit. Jika melihat data WHO pada 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa.  Tentu jika tidak ada upaya bersama pencegahan bunuh diri, angka tersebut bisa tumbuh dari tahun ke tahun. WHO malah meramalkan pada 2020 angka bunuh diri di Indonesia secara global menjadi 2,4 per 100.000 jiwa.

Bisakah Indonesia bebas dari kasus bunuh diri? Mungkin saja jika semua masyarakatnya memiliki kesadaran untuk berhenti berpikir melakukan bunuh diri. Tapi mengingat pencetus bunuh diri semakin beragam, mulai dari faktor ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, kejiwaan, dan spiritual., hal  yang bisa dilakukan adalah mencegah semaksimal mungkin terjadinya bunuh diri di lingkungan lingkungan terkecil dan terdekat, yakni keluarga.

Sumber utama bunuh diri adalah depresi. Dan umumnya depresi berhubungan dengan lingkungan sosial, termasuk jejaring sosial. Menurut pakar kejiwaan Kendal dan Hammen, depresi banyak berkaitan dengan kondisi keluarga. Artinya, anggota keluarga bisa menjadi peredam depresi anggota lainnya. Seorang Ibu seharusnya membangkitkan anaknya yang gagal ujian, bukan memarahinya. Seorang isteri harus bisa menghibur suami yang kehilangan pekerjaan. Seorang suami bisa menghibur isteri yang baru saja mengalami keguguran.

Jika ada seorang anggota keluarga yang bunuh diri, bisa dipastikan ada yang buruk di dalam keluarganya sehingga anggota keluarga tersebut merasa tidak akan mendapat perlindungan dan dukungan sosial pada saat menghadapi tekanan. Alih-alih mencegah bunuh diri, malah ikut memacu perilaku bunuh diri.

Itu sebabnya penting sekali bagi satu keluarga menerapkan sistem keterbukaan komunikasi, walau harus tetap menjaga privasi anggota keluarga sebagai individu. Keterbukaan di sini adalah setiap anggota keluarga bisa menyampaikan persoalan hidupnya tanpa harus diceramahi, digurui atau bahkan disalahkan oleh anggota keluarga lainnya. Dengan keterbukaan ini, bahkan jika masalah yang dihadapi sudah mencapai depresi berat, bukan hal sulit untuk membawa ke ranah medis.

Tantang terbesar di Indonesia untuk mencegah bunuh diri adalah melibatkan lembaga medis kejiwaan. Stigma masyarakat bahwa orang yang datang ke rumah sakit jiwa atau psikiater adalah orang gila menjadi tembok yang harus dipecahkan. Di sinilah keluarga dapat menjadi pendukung ketika seseorang mulai merasa depresi, dan secara emosional menyatakan ingin bunuh diri apalai jika sudah ada upaya melakukan bunuh diri. Dengan membawa ke  institusi yang tepat, setidaknya sebuah langkah besar pencegahan bunuh diri sudah dilakukan.

Agama Sebagai Pelindung

Sebuah studi statistik lintas bangsa  oleh Miles E Simpson dan George H Conklin menyimpulkan, persentase Muslim dalam penduduk suatu bangsa menunjukkan relasi yang signifikan dengan tingkat bunuh diri bangsa tersebut. Tidak heran jika di dalam data  WHO negara-negara mayoritas muslim berada di peringkat bawah.

Kesadaran untuk mencegah bunuh diri sudah bisa ditumbuhkan dengan membaca firmah Allah surah An-Nisa' : 29; Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu. Jelas sebagai muslim yang semestinya bertaqwa akan menjauhi larangan yang bisa mengantar ke neraka itu. Jika ada muslim  yang bunuh diri, masyarakat biasanya langsung menganggap orang tersebut telah mengalami penurunan keimanan karena agama cenderung mengurangi depresi mental dan pedihnya tragedi kehidupan.

Bagaimana dengan pelaku bom bunuh diri yang pelakunya kebanyakan seorang muslim? WHO menyebut tindakan tersebut sebagai bunuh diri sekunder. Karena tujuan utama orang tersebut adalah membunuh orang lain.

Bahtsul Masail NU dalam Munas Alim Ulama di Pondok Gede tahun 2002 juga telah memutuskan tentang hukum intihar (mengorbankan diri). Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris tidak akan mengantarkan mereka kepada level syuhada. Karena sejatinya motif mereka adalah adalah putus asa saat mencari jalan solusi kehidupan yang benar. Dengan kata lain, tidak dianjurkan dalam Islam.

Jika semua mau melibatkan peran keluarga dan meningkatkan keimanan, tak heran jika suatu hari nanti Indonesia menjadi negara tanpa satu pun kasus bunuh diri.

http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/09/10/indonesia-tanpa-bunuh-diri--588351.html

Analisis:

    Kasus bunuh diri sudahlah bukan kabar baru lagi bahkan di era modern saat ini bunuh diri sudah dianggap hal yang wajar padahal hal ini tidaklah wajar. Kasus bunuh diri merupakan penyumbang penyebab kematian terbesar dibeberapa negara maju maupun berkembang. Kasus bunuh diri di Indonesia pun terhitung besar dan bertambah seiring berjalannya waktu dan penyebabnya.

    Penyebab utama bunuh diri adalah depresi, depresi ini bisa berasal dari banyak sisi dari ekonomi, pekerjaan, percintaan, serta keluarga. Pemikiran atau tindakan bunuh diri ini menyerang banyak pihak umur namun paling banyak meyerang umur produktif. Banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia menjadi salah satu persoalan besar namun dipandang sebelah mata oleh pemerintahan. Peningkatan tindakan bunuh diri di Indonesia seiring berjalannya waktu meningkat, sehingga untuk menanggulanginya pun ada beberapa langkah dari pihak pemerintah, WHO, ataupun diri sendiri dan pihak keluarga serta agama.

    Penanggulangan dari pihak pemerintah dan WHO adalah telah disediakan HOTLINE 500-454 yaitu saluran telepon yang memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan konseling khusus tentang berbagai masalah kejiwaan dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Melalui layanan telepon ini korban dapat melampiaskan dan berkonsultasi tentang masalahnya dan meminta saran lain selain jalan bunuh diri. Berikanlah dan sebarkanlah nomer ini keyang membutuhkan.

    Penanggulangan dari diri sendiri dan pihak keluarga adalah, buatlah korban yang merasakan depresi ini merasa diterima dan dimengerti tentunya dengan rasa perhatian. Dalam kasus ini korban merasa dirinya tidak lagi pantas hidup, oleh karena itu para teman-teman dan pihak keluarga korban harus memberikan dia perhatian, bukannya menghakiminya dan berkata dia sudah gila karena berpikiran seperti itu. Bimbinglah dengan penuh perhatian dan kasih sayang, tuntun dia ke jalan penuh dengan doa dan tunjukkanlah padanya bahwa dunia masih membutuhkan dia dan dia pasti memiliki tujuan hidup yang lebih besar dibanding sebelumnya.

    Penanggulangan dalam agama sudah tertulis jelas diberbagai kitab agama, dalam hal ini saya membahas secara khusus di Al-Quran, Allah paling membenci seseorang yang menyakiti atau mendzalimi dirinya sendiri apalagi dengan bunuh diri. Dengan adanya kitab-kitab agama tersebut, para korban pemikir tindakan bunuh diri pun akan terketuk hatinya juga bila didoakan dan membaca kitab tersebut. Karena dengan begitu dia akan menyadari bahwa mungkin dia dapat lari dari masalah yang membuatnya depresi di dunia namun di akhirat nanti dia akan menemukan masalah baru yaitu dia harus bertanggung jawab atas tindakan haram yang telah dilakukannya.

    Walaupun ada beberapa cara penanggulangan masalah ini, namun masih banyak orang yang menganggap ini masalah sepele yang pantas untuk diremehkan. Dibutuhkan lebih banyak lagi kesadaran manusiawi tiap orang di Indonesia untuk mengerti dan memahami bahwa banyak orang diluar sana yang butuh pertolongan, karena satu hal yang pasti mereka yang ingin melakukan bunuh diri sesungguhnya hanya ingin ada seseorang diluar sana yang mengerti dan akan menolongnya tanpa dihakimi. Oleh karena itu mari kita saling menjaga satu sama dan tidak saling menghakimi diri masing-masing tapi dengan menghargai.