ILMU BUDAYA DASAR
“Manusia dan Penderitaan”
Nama: Vanessa Juliette Alexia S.
Kelas: 1ID06
NPM: 39413087
Jurusan Teknik Industri 2013
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nyalah
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tentunya dengan dukungan dari berbagai sumber yang penulis cari di Buku yang
berjudul “Ilmu Budaya Dasar” karangan Widyo Nugroho maupun yang penulis cari di internet. Demikian
pula dukungan dari keluarga dan teman-teman serta dosen mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar Bapak Apipudin S.Th.I, MA. Hum. Namun penulis juga melakukan banyak
pengeditan dari sumber tersebut jadi penulis tidak hanya menyalinnya dan langsung menerapkan ke makalah namun juga mendalami dan
memahaminya.
Didalam makalah ini penulis mencoba
untuk membuat materi diatas saling berhubungan namun, penulis yakin makalah ini
merupakan salah satu makalah yang disusun dengan baik dan mudah dipahami. Namun
tidak menutup kemungkinan untuk pemberian kritik dan saran dari pembaca. Terima
kasih
Depok,
20 Januari 2014
Vanessa
Juliette Alexia S.
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling
sempurna dibandingkan mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia memiliki perasaan
dan akal untuk bertahan hidup. Manusia mengalami suka dan duka semasa hidupnya,
sehingga setiap manusia yang pernah dan masih hidup di dunia ini tentunya
pernah mengalami suatu penderitaan. Penderitaan merupakan suatu ujian bagi
manusia karena penderitaan itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan bahkan
menyakitkan.
Penderitaan itu sendiri pun bisa
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa ataupun dari diri manusia itu sendiri tanpa
mereka sadari ataupun sadari. Penderitaan itu sendiri ada bukan hanya agar
manusia mengerti apa artinya bersyukur atas apa yang mereka miliki. Penderitaan
itu juga memiliki banyak alasan lainnya yang bahkan hanya Tuhan tau.
Penderitaan itu tidak selamanya memberikan hal yang tidak menyenangkan atau menyakitkan,
mungkin diawalnya terasa pahit namun apabila manusia itu jalani dengan lapang
dada dan manusia itu mengambil hikmah atau nilai positif dari penderitaan itu,
tentunya manusia tersebut dapat menjadi manusia yang lebih baik dari hari
sebelumnya.
B. Definisi
1. Manusia
Manusia adalah
mahluk kompleks ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna. Manusia dapat
diartikan berbeda-beda, mereka dapat diartikan secara biologis, rohani dan
istilah kebudayaan ataupun campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai homo sapiens yang berarti
manusia yang tahu. Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (bahasa Sansekerta) dan mens
(bahasa Latin) yang berarti berpikir, berakal budi ataupun mahluk yang
berakal budi.
Pengertian
manusia menurut para ahli:
·
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
·
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
·
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
·
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
·
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
·
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
·
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY
AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
·
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
·
PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. (1)
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. (1)
2. Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita yang berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau
menanggung. Penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang ditanggung oleh
manusia semasa hidupnya. Penderitaan akan selalu hadir dalam kehidupan manusia
dalam skala berat ataupun ringan tergantung bagaimana manusia itu menyikapi
penderitaannya. (2)
C. Manusia dan Penderitaan
Manusia dan penderitaan saling
terkait satu sama lain, karena penderitaan itu sendirilah yang membuat manusia
tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik dan dewasa. Penderitaan
itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan selalu ditemui
manusia semasa hidupnya dan akan selalu bertambah seiring bertambah umur
manusia tersebut namun penderitaan itu tidak pernah diberikan Tuhan, apabila
Tuhan merasa penderitaan itu melebihi kemampuan hamba-Nya.
Penderitaan itu ada penderitaan
fisik ataupun psikis, dan seorang manusia dapat mengalami keduanya entah
penderitaan itu bersifat sementara ataupun permanen. Penderitaan fisik
dirasakan oleh semua manusia seperti sakit, kecelakaan, cacat dan lain
sebagainya. Sedangkan penderitaan psikis lebih kearah kondisi rohani dan
perasaan ataupun pemikiran manusia tersebut, salah satu contoh penderitaan
psikis pada manusia adalah perasaan kecewa pada saat orang tersayang
mengkhianati, perasaan kehilangan pada saat seseorang yang dikasihi meninggal
bahkan perasaan takut ataupun phobia terhadap sesuatu hal.
Penderitaan itu hidup bersampingan
dengan manusia. Manusia bisa tahu dan belajar bagaimana caranya bangkit dari
keterpurukaan suatu penderitaan tentu harus merasakan penderitaan itu
tersendiri. Penderitaan bagi seseorang belum berarti penderitaan bagi orang
lain hingga akhirnya orang lain tersebut merasakan penderitaan yang sama.
Penderitaan bukanlah hal yang menyenangkan bahkan penderitaan itu sungguh
menyakitkan namun dalam menyikapinya tergantung manusia tersebut, apakah
manusia tersebut akan menyerah dan putus asa karenanya ataupun berjuang dan
melihat sisi positif ataupun hikmah dari penderitaan itu sendiri. Penderitaan
yang tiap manusia lalui merupakan batu loncatan untuk manusia tersebut lebih
bersyukur, dewasa dan menghargai apa yang mereka miliki sesakit ataupun sesulit
apa pun itu.
D. Kesimpulan
Manusia dan penderitaan saling
terkait dan selalu ada selama manusia itu masih hidup dan masih memperjuangkan
diri untuk hidup menjadi manusia yang lebih baik dan dalam keadaan lebih baik.
Tuhan Yang Maha Esa tidak akan memberikan penderitaan pada hamba-Nya melebihi
kemampuan hamba-Nya dalam menyelesaikan sesuatu. Penderitaan adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan namun bukan berarti penderitaan itu tidak memberi
dampak positif apapun dalam diri manusia tersebut.